Jakarta, 1 Januari 2012
A.N. Setiawan
Jakarta, berapa rupiah yang kau bakar malam ini?
Jakarta, sempat kutemui kau tak bugar
tapi
Jakarta, aku melihat tawamu tadi malam
Jakarta, benarkah tawamu hanya semu?
Jakarta, tak berkata dan terdiam
aku selalu bertanya
Jakarta, apakah kau baik-baik saja?
Jakarta, mukamu tampak memucat
Jakarta, apakah kau menderita?
tapi
Jakarta, sinarmu malam ini begitu memesona jiwa
Jakarta, seolah-olah kaupunya dua muka
Jakarta, berkatalah apa adanya
walaupun tak kaujawab, aku tetap peduli
peduli hingga hari esok nanti
semoga tawamu tak semu hingga waktu berhenti
di sini
aku melihatmu dari lantai empat
dan tampaknya orang-orang itu telah berhasil kaupikat
dengan cahayamu yang begitu mengkilat
Selamat malam, Jakarta
0 komentar:
Post a Comment